Minggu, 20 Februari 2011

Belajar Bisnis


Sunatulloh jika terjadi pasang surut air laut, hal ini merupakan pertanda masih adanya kehidupan. Riak gelombang air laut datang dan pergi, sesekali datang ombak besar menghantam semua apa yang ada di depannya, namun tidak jarang air laut tiba-tiba surut puluhan meter.
Demikian juga siklus hidup di perusahaan, seperti air laut ada pasang dan ada surut. Perusahaan juga demikian ada pasang dan ada surutnya. Ada beberapa siklus hidup sebuah perusahaan yang harus dipahami bagi pebisnis agar dapat memahami posisi perusahaan. Dengan memahami siklus tersenut diharapkan pebisnis dapat mengambil langkah-langkah strategis guna mempertahankan dan meningkatkan perusahaanya, adapun siklus tersebut:


- Fase Start-Up
Memulai bisnis barua pelaku harus mempunyai kemauan dan kemampuan. kemauan tersebut tercermin dari enterpreneurship pelakunya.Adapun kemampuan tergambar dari tersedianya sumberdaya dan perencanaan yang memungkinkan pelaku bisnis dapat memahami segala resiko yang timbul dalam rangka menyusun strategi bisnis, diharapkan terciptanya kesiapan dan kemantapan mental untuk memulai bisnis baru.

- Fase Infant
Jika sudah mulai berjalan,maka ada dua hal yang harus diperhatikan, pertama, bagaimana usaha tersebut dapat berjalan terus, kedua, bagaimana agar konsumen terus bertambah. Tantangan terbesar untuk terus berjalan adalah mendapatkan konsumen dan meningkatkannya dari waktu ke waktu.

- Fase Youth
Pada fase ini bisnis tidak lagi hanya bertahan hidup, tetapi harus berkembang. pertanyaan lebih lanjut adalah: bagaimana mempercepat tingkat pertumbuhan dan bagaimana membuat bisnis tersebut menjadi lebih menguntungkan.
Pada fase ini pelaku bisnis mulai memahami bahwa tidak semua orang dapat menjadi komsumennya. Pada tahap ini diperlukan sistem pemasaran yang baik.

- Fase Growing
Fase ini diharapkan bisnis mulai tumbuh dari tahun ketahun, meskipun tingkat keuntungannya belum stabil. Jika masa ini pertimbuhan bisnis menurun, maka tidak perlu lagi menambah jumlah konsumen. Melainkan harus lebih fokus kepada mempertahankan konsumen yang sudah ada. Menumbuhkan terus motifasi penjualan dan mempertahankan keuntungan merupakan tantangan besar pada fase ini.

- Fase Aging
Tahapan ini merupakan 'lampu hijau' bagi perusahaan, ini titik dimana para pelaku bisnis menikmati hasil usahanya, meskipun tingkat pendapatannya mendatar, namun tingkat keuntungannya masih terus meningkat.
Tahapan ini merupakan tahapan yang kritis, karena siklus selanjutnya adalah penurunan bisnis. Jika ingin terus bertahan maka diperlukan komitmen yang kua, berbagai cara perlu dilakukan untuk membuat bisnis terus berjalan. Jilka kita tidak melakukan sesuatu yang yang lebih baik, maka bisnis kita akan mati.

- Fase Declining
Fase ini merupakan fase yang menakutkan bagi perusahaan, fase ini pasti akan terjadi, persoalannya cuma masalah waktu.

- Fase Phase-Out
Fase dimana situasi yang paling menyakitkan bagi pengusaha, dimana ketika perusahaan sampai pada tahapan 'good bye' yaitu perusahaan akan dibubarkan. Tiadak banyak yang dapat diungkap pada fase ini, karena kita yang berfikiran positif dan ingin maju tentu tidak ingin masuk kedalam fase ini.
Setiap pebisnis harus siaga menghadapi fase Aging dan Declining dan segala resiko bisnisnya. Banyak perusahaan kecil yang gagal pada tahapan fase tersebut.
Usaha untuk menurunkan biaya dan mencari dana segar merupakan hal penting pada fase Phase-Out. Perusahaan perlu segera dijual, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mendapatkan nilai perusahaan yang realistis.

Salam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar